Sabtu, 27 September 2008

Visi dan Misi...Oke..

Seputar Visi dan Misi

VISI

Seperti yang diajarkan oleh salah satu dosen saya, visi adalah kristalisasi dari rumusan tugas satuan organisasi. Visi lebih bersifat jangka panjang, jadi visi merupakan perwujudan model masa depan organisasi yang menjadi komitmen dan milik bersama seluruh anggota organisasi.

MISI

Sedangkan misi lebih berupa sistem operasionalnya. Jadi misi adalah cara untuk mencapai visi tersebut. Pada umumnya misi mengandung alsan utama tentang keberadaan lembaga, masalah utama yang dihadapi, maupun falsafah, tatanilai dan kultur organisasi.

Misalnya saja saya ingin mempunyai sebuah majalah dengan segmen remaja muslim wanita. Anggaplah nama majalah itu Muslim Muda Magz.

Visi majalah ini adalah:
Menjadi majalah bagi muslimah muda terdepan di Asia Tenggara.

Misi :
1.Memperkerjakan muslim muda agar informasi yang diberikan betul-betul berjiwa muda.
2.Selalu memberikan informasi terbaru terutama fashion dan gaya hidup yang sedang tren dan memodifikasinya agar sesuai dengan kepribadian muslim.
3.Menciptakan kreasi baru bagi muslimah muda terutama yang berjilbab.
4.Selain info tentang tren busana dan lifestyle, juga mmeberikan pengetahuan seputar agama Islam.

Visi dan misi ini tentunya masih bertele-tele sehingga terkesan kurang ringkas. Namun kurang lebih seperti itulah gambaran visi dan misi saya.

Bagi orang yang tak memiliki visi dan misi di hidupnya, ia seperti berjalan tanpa arah. Tak tahu kira-kira di masa depan ia akan menjadi apa, menjadi siapa, dimana, dan bagaimana cara ia meraihnya. Hidupnya seakan mengikuti kemana arus membawanya. Seperti takdir yang memang sudah dituliskan dan ia menerima begitu saja, dengan kepercayaan bahwa apa yang ia alami semata-mata memang nasibnya.

Padahal sebagai manusia kita bisa berusaha, bisa mengubah takdir kecuali jodoh, hidup, dan mati kita. Kalau kita ditakdirkan menjadi orang miskin dan hanya bekerja sebagai buruh apa memang itu yang mau kita jalani? Tentu tidak. Saya rasa semua orang memang sudah ditakdirkan untuk mempunyai jalan hidup tertentu, namun ia bisa mengubahnya tergantung bagaimana ia berusaha.

Bagi orang yang memiliki visi ingin mengubah takdirnya tentu ia akan berusaha. Ia bertekad tidak mau menjadi buruh, dialah sang majikan. Dialah yang memperkerjakan orang lain, bukan bekerja pada orang lain. Bagaimana caranya? Ia akan mencari ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan. Ia akan mengamati peluang apa yang terbuka baginya. Ia akan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Dengan bekal tersebut, ia telah berusaha mengubah nasibnya. Bukan menjadi buruh tapi majikan. Bukan sekedar menerima tapi memberi.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda